February 24, 2015

KREATIVITAS, INOVASI, DAN KEWIRAUSAHAAN

Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan

KREATIVITAS
Pada saat ini, landasan pengetahuan di dalam ekonomi sudah bergeser ke arah kreativitas, inovasi, dan imajinasi (Van den Broeck et al. 2008; Oke et al. 2009 dalam Fillis dan Rentschler, 2010). Di dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dibutuhkan kreativitas dalam menjalankan bisnis. Menurut Mc Mullan dan Shepherd (2006) dalam Fillis dan Rentschler (2010), kondisi persaingan tinggi disebabkan oleh efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang membuka peluang bisnis sekaligus membuat kondisi pasar menjadi semakin rumit.
Berdasarkan tren saat ini, industri kreatif memiliki peluang untuk berkembang di era sekarang ini. Seperti dijelaskan oleh Bilton (2007) dalam Fillis dan Rentschler (2010), yakni kreativitas bisa membuat wirausahawan memiliki peluang untuk berjalan, sebagai hasil dari keunggulan kompetitif di dalam organisasi. Kreativitas merupakan dasar dari inovasi dan pertumbuhan bisnis, serta dapat memberi pengaruh positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Fillis dan Rentschler (2006) dalam Fillis dan Rentschler (2010), memandang kreativitas sebagai tindakan imajinatif dan kegiatan di luar rutinitas. Selain itu, kreativitas juga membangun penghargaan yang menguntungkan. Hunter et al (2007) dalam Fillis dan Rentschler, 2010) melihat kreativitas berkembang dari interaksi antara individu dengan situasi, lingkungan, atau iklim. Kreativitas bisa membuat keputusan untuk membuat perjanjian bisnis dan pengambilan keputusan bisnis yang terkadang membingungkan (Perry-Smith dan Shalley, 2003 dalam Fillis dan Rentschler, 2010).

INOVASI
Inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter, seorang ahli ekonomi yang berasal dari Wina, Austria. Menurut Schumpeter, inovasi berarti usaha mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi, sehingga dengan inovasi, seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses krja, dan kebijakan untuk seluruh stakeholder. Dundon (2002) dalam Prijosaksono dan Bawono (2004), menjelaskan sembilan langkah proses inovasi, yang dibagi dalam tiga bagian, yaitu tahap pemahaman, imajinasi, dan implementasi.
a.   Tahap Pemahaman
Langkah 1: Mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendukung proses inovasi. Selanjutnya, analisis informasi yang akan membantu dalam memahami persoalan dengan lebih baik.
Langkah 2: Menentukan persoalan utama dan gambaran persoalan yang akan dijadikan benih inovasi, sehingga pernyataan persoalan dapat diidentifikasikan dengan jelas.
Langkah 3: Menetapkan sasaran inovasi harus jelas sebagai arahan bagi tercapainya tujuan inovasi.
          b.   Tahap Imajinasi
Langkah 4: Berikan stimulus beih inovasi yang telah ditetapkan arahnya dengan memperhatikan lingkungan eksternal, seperti peluang pasar, teknologi, dan situasi keuangan.
Langkah 5: Curahkan gagasan untuk memilih dan menetapkan prioritas utama yang paling bernilai untuk ditindaklanjuti.
Langkah 6: Identifikasi ide-ide yang berkembang dan selanjutnya ditetapkan ide yang potensial untuk mendukung proses inovasi.
c.     Tahap Implementasi
Langkah 7: Kembangkan peta inovasi berupa konsep yang menjadi rencana sesuai tujuan inovasi serta kemungkinan akibat yang timbul terhadap organisasi.
Langkah 8: Dapatkan komitmen dukungan terhadap inovasi perlu didapatkan dari pihak terkait agar tujuan yang dicapai dari inovasi.       
Langkah 9: Penerapan peta inovasi sebagai rencana akhir inovasi ke dalam tindakan nyata. Koreksi dan penyesuaian dilakukan bila diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

KEWIRAUSAHAAN
John J. Kao (1993) dalam Saiman (2009) mendefinisikan kewirausahaan (entrepreneurship) adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pencarian peluang bisnis, manajemen risiko dari peluang yang telah diambil, serta melalui kehlian komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam keberhasilan usaha. Kemudian ditambahkan oleh Robert D. Hisrich et.al. (2005) dalam Saiman (2009), pengertian kewirausahaan adalah dinamika proses penciptaan peningkatan kemakmuran. Kemakmuran diciptakan dari individu yang berasumsi bahwa risiko mayor yang berasal dari ekuitas, waktu, komitmen, dan nilai untuk penyediaan barang atau jasa. Produk atau jasa tersebut bisa tidak baru atau tidak unik, tetapi nilai-nilai harus diterapkan oleh pelaku wirausaha. Caranya dengan menggunakan serta mengelola sumber daya dan keahlian yang dibutuhkan.
Robert D. Hisrich et al. (2005) dalam Saiman (2009) mendefinisikan kewirausahaan berdasarkan pendekatan pebisnis adalah sebagai berikut. Bagi satu orang pebisnis, seorang pewirausaha tampak seperti sebuah ancaman, pesaing yang agresif, sedangkan bagi pebisnis yang lain, seorang wirausahawan bisa menjadi mitra, penyuplai, pelanggan yang menciptakan kemakmuran bagi orang lain, sebaik mencari cara yang lebih baik untuk utilisasi suplai, mengurangi limbah, dan menghasilkan pekerjaan.
Pengertian kewirausahaan menurut Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995: “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar”.
Menurut David E. Rye (1996) dalam Saiman (2009), definisi tentang wirausahawan adalah: “Seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru. Wirausahawan berani mengambil risiko yang terkait dengan proses pemulaian usaha”. Istilah wirausaha dapat dipahami dengan menguraikan peristilahan, yaitu: Wira = utama, gagah, luhur, berani, teladan, pejuang. Usaha = penciptaan kegiatan dan atau berbagai aktivitas bisnis.

2.4.  Keterkaitan Antara Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan
Seorang wirausahawan dalam berbisnis harus berlandaskan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Kedua sifat tersebut dapat membuat bisnis perusahaan mencapai kesuksesan. Berikut ini adalah tabel perbedaan antara kreatif dan inovatif.
          Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, diperlukan kreativitas. Kreativitas dalam membuat produk-produk baru, pelayanan yang lebih unggul, lebih baik dari pesaing. Menjadi seorang pebisnis yang inovatif bisa menambah pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan yang lama. Ide yang kreatif dan inovatif bila dikembangkan dan dijalankan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan, yang dapat mengakselerasi pertumbuhan usaha dan mendorong bisnis menjadi semakin besar dan berkembang.
          Inovasi dan kreativitas berhubungan erat. Kreativitas adalah berpikir sungguh-sungguh untuk menghasilkan ide-ide baru untuk menghasilkan keuntungan. Sedangkan inovasi merupakan proses mengubah ide-ide tersebut menjadi kenyataan yang menguntungkan. Proses berkreasi akan menghasilkan awal mula inovasi. Awal mula inovasi itu bagaikan benih yang harus dipelihara hingga tumbuh dan menghasilkan buah keuntungan. Kemampuan entrepreneur berinovasi akan menentukan keberhasilan bisnis di masa yang akan datang, karena mampu mengantisipasi perubahan, dari sisi pelanggan maupun kompetitor.
Keberhasilan pengembangan suatu produk dimulai dengan memillih produk yang tepat untuk diproduksi secara massal untuk dipasarkan di pasar global. Oleh karena itu diperlukan sumber daya ide yang kreatif dan inovatif, serta proses terbaik dalam mewujudkan ide-ide tersebut. Pemilihan ide yang tepat dalam menghasilkan produk baru merupakan pengantar kesuksesan perusahaan.

Referensi

Fillis, Ian dan Rentschler, Ruth. 2010. The Role of Creativity in Entrepreneurship. University of Stirling, Scotland.
Prijosaksono, Aribowo dan Bawono, Sri. 2004. The Power of Entrepreneur Intelligence. PT Elex Media Computindo. Jakarta.
Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Scarborough, Norman M. 2011. Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management, Sixth Edition. Pearson Education, Inc, Prentice Hall Publishing. New Jersey, USA.
Schine, Gary. 2003. How to Succeed as a Lifestyle Entrepreneur. Dearborn Trade Publishing. Chicago, USA.