Pempek merupakan makanan khas Sumatra Selatan yang
terbuat dari ikan dan tepung sagu. Cita rasa yang dimiliki pempek sangatlah
khas dan enak sehingga banyak digemari banyak orang. Pempek terbuat dari ikan
yang merupakan sumber protein hewani yang sangat baik bagi tubuh manusia. Karbohidrat yang dimiliki pempek berasal dari tepung
sagu. Oleh karena itu pempek dapat menjadi makanan pengganti yang sangat baik
bagi tubuh.
Bahan baku ikan untuk pempek pada umumnya adalah ikan tenggiri, ikan belida, dan ikan gabus. namun, kendalanya adalah harga tinggi dan suplainya langka. Untuk itu, sebagai solusi kami membuat pempek dengan bahan baku ikan patin. ikan patin memiliki keunggulan berprotein tinggi, teksturnya padat dan kenyal, serta tidak mudah hancur saat dijadikan adonan. Merek dagang yang kami gunakan adalah Pempek Patin Nurisa (nu=new/baru, risa=rasa).
Untuk analisis kompetitor, kami menganggap Pempek Bahrain sebagai kompetitor. Keunggulannya adalah model kafe dan furniturnya bergaya Sumatera Selatan. Dari segi rasa dan penyajian sudah tidak diragukan. Kelemahannya adalah ukuran pempeknya terlalu kecil, tidak sebanding dengan harganya. Sementara dari segi resiko, usaha pempek patin ini merupakan sesuatu yang baru, masyarakat belum mengenalnya, bahan baku yang digunakan untuk pempek ini adalah komoditas agribisnis yang harganya fluktuatif, serta daya tahan produk pempek ini tergolong singkat.
Kedepannya, kami ingin menggunakan teknologi alat penggiling ikan yang menggunakan mesin, bukan yang manual diputar dengan tangan. Jenis pempek yang kami buat baru jenis kapal selam, lenjer, dan adaan. Pengembangan selanjutnya, kami ingin membuat varian pempek yang beragam. tidak hanya pempek yang digoreng, melainkan pempek kuah dan pempek bakar. Tempat penjualan pempek akan kami rancang bernuansa kafe yang nyaman, disertai galeri, akses wifi, dan live music.
Pempek Patin Nurisa karya Afiefah B, Annisa Dieni L, Julianto F, dan Martha A. (2012)
Pempek Patin Nurisa karya Afiefah B, Annisa Dieni L, Julianto F, dan Martha A. (2012)